Jaga Kesesuaian Mutu SNI, PSIPKH Gelar Kaji Ulang 5 SNI Pakan Ternak
CIBINONG - Dalam menjaga kesesuaian SNI terhadap kepentingan Nasional dan kebutuhan pasar, mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan, inovasi dan teknologi, serta menilai kelayakan dan kekinian SNI, PSIPKH melalui Komite Teknis 65-17 Pakan Ternak menggelar Rapat Kaji Ulang yang membahas 5 (lima) SNI Pakan Ternak yakni Pakan Kuda, Pakan Konsentrat Kambing Perah, Pakan Konsentrat Domba Penggemukan, Pakan Bibit Induk Itik Pedaging dan Pakan Bibit Induk Itik Petelur. Rapat ini diadakan secara hybrid pada Rabu, 9 Oktober 2024. Kaji ulang SNI tersebut dilaksanakan paling sedikit 1 kali dalam 5 tahun setelah SNI ditetapkan.
Hadir pada rapat teknis ini baik luring atau zoom dari berbagai perwakilan seperti anggota Komite Teknis Pakan Ternak, BSN, Direktorat Pakan Ternak. Hasil dari rapat kaji ulang ini telah disepakati bersama dan akan ditindaklanjuti dengan tahapan selanjutnya.
Rapat ini dibuka oleh Kepala PSIPKH Dr. drh. Agus Susanto, M.Si yang dalam sambutannya menyampaikan terima kasih kepada seluruh anggota komtek 65-17 pakan ternak yang hadir dalam kegiatan kaji ulang dan konsensus yang dilaksanakan dari tanggal 9-11 Oktober 2024.
“Terima kasih atas sumbangsih dan pemikirian pakar dan anggota komtek 65-17 pakan ternak. Kaji ulang SNI ini sangat ditunggu oleh stakeholder dan masyarakat yang menggunakan SNI ini,” ucapnya
Kegiatan dimoderatori oleh Pakar selaku Anggota Komite Teknis Pakan Ternak Prof. Arnold P Sinurat, M.Sc dengan bahasan 5 SNI Kaji Ulang. SNI yang sedang dibahas bersama Anggota Komtek tersebut bertujuan untuk menjaga mutu Pakan Ternak. Berbagai poin dibahas untuk memperoleh masukan dan saran salah satunya dalam parameter teknis.
Kegiatan dilanjutkan dengan pemaparan roadmap SNI yang akan diusulkan PNPS pada tahun 2025 oleh Koordinator Komtek 65-17 Pakan ternak Zuratih, S.Pt, M.Sc.
Sebanyak 36 SNI Pakan Ternak yang sudah ada, disampaikan dalam rapat dan dipilih berdasarkan kebutuhan dengan kesepakatan seluruh anggota komtek. SNI pilihan ini akan diprioritaskan dalam pengajuan PNPS tahun 2025. “Kami meminta masukan dari seluruh anggota komtek pakan terkait SNI mana saja yang prioritas untuk diusulkan kembali dalam PNPS pada tahun 2025”,ujar wanita yang kerap disapa Ratih ini.
Dari hasil penyampaian dan beberapa masukan-masukan dari pakar, didapatkan hasil sebanyak 21 SNI ini termasuk SNI prioritas. “Dua puluh satu SNI yang telah dipilih ini menjadi SNI prioritas yang akan diusulkan oleh Komite teknis 65-17 pakan ternak ke BSN tahun 2025”, tutupnya. (BAR/DAH)